Kamis, 30 Mei 2013

pedang kayu harum [ 26 ]

tiada hentinya, sambung-menyambung dan mengandung getaran hebat. Segera dua suara ini
disusul pula dengan suara duk-creng-duk-creng seperti tambur dan gembreng. Kiranya suara
ini keluar dari sebuah tambur kecil yang pinggirannya dipasangi kelenengan. Dengan tangan
kirinya Pat-jiu Sian-ong memegang tambur ini, sedangkan tangan kanan masih didorong-
dorongkan ke arah Sin-jiu Kiam-ong. Tambur itu oleh kakek pendek ini dipukul-pukulkan
kepada paha dan lututnya, sekali pukul pada kulit tambur kemudian pada lingkaran sehingga
menimbulkan suara duk-creng-duk-creng nyaring sekali.

Sembilan orang itu tiba-tiba duduk bersila dan memejamkan mata. Keng-Hong menjadi
heran sekali dan lebih kagetlah dia ketika tiba-tiba kedua kakinya gemetar dan dia pun jatuh
terduduk. Jantungnya berdebar aneh dan telinganya seperti ditusuk-tusuk rasanya. Ia melihat
betapa Sin-jiu Kiam-ong menjadi pucat wajahnya, tubuhnya menggigil, dahinya penuh
keringat dan tubuh kakek yang bersila itu pun mulai gemetar, kedua lengan yang dilonjorkan
ke depan bergoyang-goyang! Dia tidak mengerti dan sama sekali tidak tahu bahwa suara-
suara yang dikeluarkan oleh tiga orang manusia iblis itu adalah suara mujijat yang
mengandung tenaga getaran hebat yang dapat melumpuhkan, bahkan membinasakan lawan!

Untung bahwa Keng Hong belum pernah mempelajari Iweekang karena kalau dia sudah
mempelajarinya dan mengerti akan pengaruh suara ini, tentu dia sudah roboh binasa. Memang
suara-suara mujijat tidaklah begitu hebat pengaruhnya terhadap mereka yang tidak mengerti
sama sekali, hanya menimbulkan suara tidak enak yang menusuk-nusuk telinga, dan getaran
itu hanya membuat kaki menggigil dan lemas.

"Dasar manusia-manusia iblis!" Keng Hong menjadi marah karena rasa tidak enak pada
telinganya hampir tak tertahankan olehnya. Ia teringat akan sulingnya maka dengna gemas
dan marah dia lalu meniup sulingnya. Suara-suara itu begitu bising dan tak enak didengar,
pikirnya. Lebih baik aku memperdengarkan suara suling yang merdu untuk mengusir suara
tidak enak! Pendapat secara ngawur ini segera dilaksanakan dan tak lama kemudian, suara-
suara bising tidak enak itu bercampur dengan suara tiupan sulingnya.

Bocah ini memang seorang ahli meniup suling yang berbakat. Karena tidak ada yang
membimbing, maka dia merupakan peniup murid alam! Ia dapat menirukan suara-suara yang
didengarnya. Kalau hatinya senang, tiupannya mengandung suara yagn gembira ria dan tentu
terasa oleh siapapun juga yang mendengarnya. Kalau dia berduka atau marah, suara sulingnya
tentu membawa getaran perasaannyaini tanpa disadarinya. Kini dia sedang marah, maka suara
sulingnya juga penuh kemarahan, bergelora dan membubung tinggi, melengking-lengking
seperti bocah rewel menangis. Akan tetapi karena terpengaruh oleh suara lain, kepandaiannya
yang timbul dari bakatnya membuat dia meniru suara-suara itu sehingga terdengarlah suara
suling yang amat aneh. Kadang-kadang meniru suara berkeritik kuku-kuku Ang-bin Kui-bo
kadang-kadang seperti menggerengnya tenggorokan Pak-san Kwi-ong dan sering kali
mengarah suara tambur di tangan Pat-jiu Sian-ong! Hiruk-pikuk tidak karuan, namun justru
kekacauan inilah yang mengacau pula daya tekun dan daya serang rangkaian tiga suara yang
dikeluarkan oleh Bu-tek Sam-kwi!

Setelah meniup sulingnya untuk menyatakan kemarahannya terhadap suara-suara bising yang
tak sedap didengar itu Keng Hong merasa kekuatannya pulih kembali. Ia mengangkat muka
memandang dan melihat betapa kakek tua renta yang duduk bersila itu kini tidak lagi
menggigil sungguhpun wajahnya masih pucat. Sepasang mata kakek itu ditujukan kepadanya,
hanya sekilas pandang, namun Keng Hong dapat merasa betapa pandang mata kepadanya itu
penuh kagum, rasa syukur dan gembira! Hal ini menimbulkan kegembiraan di dalam hatinya.
Keng Hong bukan seorang anak bodoh. Tidak, sebaliknya malah. Dia amat cerdik dan biarpun
dia tidak mengerti mengapa demikian, namun dia dapat menduga bahwa suara sulingnya telah
membantu kakek ini! Kegembiraannya membuat dia bertekad untuk mengacau terus suara-
suara bising yang keluar dari tiga orang manusia iblis itu. Setelah meniup sulingnya makin
keras dan makin kacau dia menghentikan tiupan sulingnya untuk diganti dengan suara

0 komentar:

Posting Komentar